Tiga Daerah Sepakat Bentuk Satgas Rabies
Kota Bima, BERITA NTB-Sosialisasi Pembentukan Lembaga dan Kader Siaga Rabies di Daerah Target di Kabupaten Bima, Kota Bima dan Kabupaten Dompu, digelar di Aula Rapat Utama, Kantor Bupati Bima, Senin,(15//2021).
Tiga Daerah sepakat membentuk Satgas Rabies di daerah masing-masing. Sosialisasi tersebut dibuka oleh Asisten III Setda Bima Drs. H Arifudin HMY, mewakili Bupati Bima.
Asisten III, Arifudin, mengatakan untuk mengatasi penyakit rabies ini, semua sektor terkait di masing-masing daerah harus meningkatkan kesiagaan dan kewaspadaan.
‘’Karena, tujuan pembentukan Lembaga dan Kader Siaga Rabies ini, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya penyakit rabies,’’ujar Arifudin, dalam sambutan Pembukaannya, mewakili Bupati.
Pemerintah sangat mengapresiasi dan menyambut baik dibentukan Satgas Rabies ini. Dan kita semua harus serius menangani penyakit yang membahayakan ini. Terutama dalam pemberian vaksin.
Asisten Arifudin menjelaskan, saat ini Kabupaten Bima dalam keadaan normal. Mudah – mudahan akan tetap normal sampai kedepannya.
Dikabupaten Bima ada beberapa langkah yang harus dilakukan dalam menangani penyakit rabies. Karena penyakit rabies merupakan penyakit yang sebabkan oleh gigitan anjing gila.
Pada 2019 ada 937 kasus yang mengidap penyakit rabies. Kemudian tahun 2020 turun menjadi 576 kasus. Sejumlah upaya telah dilakukan, terutama penyulusan dan sosialisasi terhadap masyarakat.
‘’Kesadaran masyarakat masih kurang, sehingga menganggap remeh penyakit rabies ini. Sementara kendala pemberantasannya masih terbatasnya anggaran operasional dengan luas wilayah cukup yang besar,’’tambah Asisten.
Sementara itu, Kadis Peternakan dan Kesehatan Hewan, Ir. Rendra Farid, mengatakan selama ini Kabupaten Bima terbebas dari rabies. Sejak 2019 terdapat 937 kasus rabies, sehingga Kabupaten Bima menjadi salah satu daerah tertular (penyakit rabies).
‘’Banyaknya anjing liar di Kota dan Kabupaten Bima serta Dompu harus ditangani bersama,’’kata Rendra.
Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI, drh. Syamsul Ma’arif, M.Si, via zoom, mengatakan, Rabies harus ditangani bersama. Dinas harus memberikan kesadaran, edukasi kepada masyarakat agar terhindar dari penyakit rabies.
Kita tetap memberikan informasi dan edukasi yang sehat terhadapat masyarakat.
‘’Itu satu-satunya jalan. Kemudian melibatkan semua stakholder untuk membantu memberikan penyadaran,’’ungkap Syamsul Ma’arif.
Dijelaskan putra kelahiran Bima ini, upaya pencegahan penyakit Rabies ini, juga menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan.
Untuk itu perlu dibentuk Kader dan Satgas Rabies di masing-masing daerah. Penyakit Rabies, 80 persen tertular karena digigit anjing gila dan 20 persen dari gigitan kucing.
‘’Kita harus mengubah perilaku dan kesadaran kita. Makanya kita bentuk para kader untuk menghadapi rabies ini,’’ujar Penanggung jawab Satgas Nasional ini.
Selama ini, kita belum efektif menangani penyakit rabies. Kalau kita bersama-sama menghadapi dan mengendalikan, maka kehidupan kita pasti aman.(B.01)