MATARAM, Kabarberitantb,com.-Tren automasi dan digitalisasi adalah ancaman besar bagi tenaga kerja di era disrupsi industri ketenagakerjaan. Inspirator anak-anak muda Bumi Gora Rannya Agustyra Kristiono mengingatkan pentingnya generasi milenial NTB membekali diri dengan keterampilan untuk menghadapi era disrupsi industri ketenagakerjaan tersebut.
“Pekerjaan yang paling rentan digantikan oleh automasi adalah pekerjaan fisik. Tapi, mereka yang membekali diri dengan keterampilan khusus akan bertahan di pasar kerja,” kata Rannya, di hadapan para pengurus dan anggota Asosiasi Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dan Organisasi Siswa Intra Madrasah (OSIM) se Kabupaten Lombok Tengah, Minggu (27/2/2021).
Oleh APOLO, asosiasi OSIS dan OSIM di Lombok Tengah, Rannya dalam kapasitasnya sebagai Chief Financial Officer (CFO) dan Owner Lombok Football Club (LFC) diundang sebagai pembicara utama dalam seminar yang membahas industri ketenagakerjaan di era disrupsi. Hadir juga sebagai pembicara dalam seminar tersebut Ketua Yayasan HBK PEDULI Ali Al Khairy dan Kepala UPTD BLK Disnakertrans Lombok Tengah Dedet Zelthauzallam.
Seminar digelar di auditorium SMKN 1 Praya dan dibuka Ketua APOLO Junardi Tastura.
Rannya menegaskan, disrupsi ketenagakerjaan telah menjadi perhatian dunia industri secara global. Di negara maju, automasi dan digitalisasi telah menyebabkan banyak tenaga kerja yang kini digantikan oleh mesin. Namun tantangan sesungguhnya akan dihadapi negara berkembang, mengingat pada saat tren automasi dan digitalisasi tersebut terjadi, negara berkembang justru sedang menghadapi era bonus demografi dimana penduduk usia produktif justru sedang mendominasi.
Karena itu, dara yang masih menempuh pendidikan di Brunell University London, Inggris ini mengajak seluruh generasi milenial NTB untuk menyiapkan diri.