Mi6 Yakin Zul-Rohmi Tak Pecah Kongsi, Justru Punya Kans untuk Memimpin NTB di Periode Kedua

”Petahana juga sering memiliki keunggulan dalam hal pengenalan nama dan identifikasi dengan pemilih. Makanya, pemilih akan lebih akrab dengan nama petahana dibandingkan dengan calon yang baru,” tukas Didu.

Ditegaskannya, pengenalan nama dan reputasi yang sudah mapan, dengan sendirinya dapat membantu dalam mengumpulkan dukungan dan memperoleh suara dalam pemilihan.

Meski begitu, bukan berarti pasangan Zul-Rohmi Jilid II tak memiliki tantangan. Adanya perubahan sentimen politik kata Didu, dapat menjadi faktor yang signifikan dalam menentukan hasil pemilihan Pilkada, dan petahana perlu memperhatikan perubahan tersebut dengan cermat.

Dia mengatakan, sentimen politik dapat berubah secara signifikan seiring waktu, terutama dalam menanggapi peristiwa-peristiwa politik, sosial, atau ekonomi yang penting. Di sini, Petahana dituntut harus memperhatikan pergeseran opini publik terkait dengan kinerja Pemerintahan mereka.

Selain itu, biasanya akan muncul pula isu-isu baru yang mendapat perhatian publik atau meningkatnya kesadaran akan isu-isu tertentu dapat mengubah dinamika politik secara signifikan. Petahana kata Didu, harus siap menanggapi isu-isu baru ini dengan cepat dan efektif, baik dengan menyampaikan solusi konkret atau dengan mengadaptasi platform media kampanye mereka untuk mencakup isu-isu yang baru muncul.

Yang tidak kalah penting, sekarang di NTB sedang terjadi Perubahan Demografi Pemilih. Perubahan tersebut ada dalam komposisi usia, pendidikan, atau latar belakang ekonomi. Dan biasanya kata Didu, hal ini dapat mempengaruhi preferensi pemilih dan dinamika politik.

”Petahana perlu memahami perubahan demografi ini dan memperhitungkannya dalam strategi kampanye mereka jika ingin menang kembali,” kata Didu.

Contoh paling mutakhir untuk menggambarkan perubahan demografi pemilih ini kata Didu, adalah ajang pesta demokrasi tahun 2024 yang belum lama lewat. Di NTB misalnya, banyak kandidat yang di atas kertas harusnya akan melenggang kembali dengan mulus, namun nyatanya tidak demikian. Yang terjadi, justru banyak yang bertumbangan dan tergantikan oleh pendatang baru.

Pengaruh endorsement politik atau dukungan dari tokoh politik atau figur masyarakat terkemuka, juga layak mendapat perhatian. Ini terutama kata Didu, lantaran terjadinya perubahan kepemimpinan di tingkat nasional.

”Endorsment itu dapat memengaruhi opini publik dan mobilitas politik. Petahana perlu memperhatikan pergeseran dalam dukungan politik dan meresponsnya dengan strategi yang sesuai,” kata Didu.

Loading

5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
Lihat semua komentar