Rachmat Hidayat Gerakan Diversifikasi Pangan di Lombok Sembari Sosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan

MATARAM, BeritaNTB.com-Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, H Rachmat Hidayat kembali melakukan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Pulau Lombok.

Kali ini, sosialisasi dibarengi dengan mendorong masyarakat menggalakkan gerakan diversifikasi pangan di tengah krisis pangan yang sedang mengancam dunia.

Rabu (16/11/2022), sosialisasi untuk menumbuhkembangkan pemahaman masyarakat terhadap Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara dan diversifikasi pangan tersebut digelar di Desa Senteluk, Kecamatan Batulayar, Lombok Barat.

“Diversifikasi pangan itu merupakan salah satu upaya memperkuat ketahanan bangsa dan negara kita,” kata Rachmat.

Politisi kharismatik Bumi Gora ini menekankan, isu krisis pangan yang kini terjadi di belahan bumi utara seperti yang melanda Inggris dan Prancis, harus menjadi momentum bagi bangsa dan rakyat Indonesia untuk berbenah.

Khususnya mulai berani mendiversifikasi pangan pokok (beras) dengan berbagai pangan alternatif seperti umbi-umbian, talas, sagu, maupun tanaman khas tradisional endemik Indonesia.

Rachmat mengungkapkan, PDI Perjuangan sudah sejak bertahun-tahun sebelumnya mengingatkan agar masyarakat mulai mengonversi pola makanan dengan pangan alternatif yang mengandung karbohidrat selain beras.

“Itu untuk memperkuat sektor ketahanan pangan bangsa dan rakyat agar terbiasa dan membiasakan diri mengonsumsi umbi-umbian maupun tanaman endemik khas Nusantara yang memiliki kandungan protein maupun karbohidrat yang sehat,” katanya.

Saat ini kata Rachmat, tak cuma Indonesia, dunia juga sedang dihadapi dengan tingkat laju pertambahan penduduk yang tinggi. Secara keseluruhan, tingkat pertumbuhan penduduk dunia diperkirakan sekitar 1,4% setahun.

Ini berarti, dalam sehari, sekitar 1,2 juta orang lahir di bumi. Di sisi lain, seiring terus meningkatnya angka harapan hidup, jumlah kematian juga sangat rendah. Bahkan sebelum pandemi, angka kematian kurang dari 15.000 jiwa per hari di seluruh dunia.

Kondisi tersebut kata Rachmat berbanding terbalik dengan menyusutnya lahan pertanian untuk menyuplai berbagai kebutuhan hidup lainnya. Sebab, bertambahnya jumlah penduduk menjadikan alih fungsi lahan pertanian ke kawasan permukiman pun bertambah.

“Kalau sudah begini, lambat laun produktivitas panenan padi-padian untuk menopang stok pangan nasional akan menyusut. Padahal, negara-negara penyuplai pangan utama dunia mulai mengamankan stok untuk kebutuhan dalam negerinya,” katanya.

Loading

5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
Lihat semua komentar