MATARAM, (Berita NTB)-Lembaga kajian sosial dan politik NTB Mi6 menilai calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo, unggul dalam debat calon presiden edisi perdana tadi malam. Perpaduan pengalaman sebagai politisi dan birokrat ditambah keterampilan public speaking, dinilai membuat Ganjar mampu memosisikan dirin sangat moderat.
Baca juga:
RS Apung Laksamana Malahayati Singgah di KSB, Warga Antusias Berobat
“Ganjar tepat dalam menampilkan dirinya dengan kesanggupan mengontrol emosionalitasnya. Ganjar tahu kapan emosi dibutuhkan dan kapan kebersediaannya untuk menahan diri ia lakukan,” kata Direktur Mi6 Bambang Mei Finarwanto di Mataram (13/12/2023).
Analis politik kawakan Bumi Gora yang karib disapa Didu ini pun menjelaskan secara rinci bagaimana keunggulan Ganjar dalam debat perdana yang terbagi dalam enam segmen dan disiarkan langsung lembaga penyiaran nasional tersebut.
Keunggulan Ganjar kata Didu, sudah langsung terlihat dari segmen pertama. Dalam sesi penyampaian visi misi tersebut, Ganjar dinilai mampu mengungkap beragam persoalan yang dihadapi masyarakat. Sementara menurut Didu, dua kandidat Capres lainnya, yakni Prabowo Subianto dan Anies Baswedan, dinilai tidak memiliki keberagaman orientasi untuk mencapai visi Indonesia yang terbentang dari Sabang sampai Merauke.
“Ganjar pandai menyentuh setiap pemilik persoalan yang ada untuk mendapat gambaran solusi. Semua aspek dikupas. Baik itu soal kesehatan, pendidikan, keadilan hukum, dan sisi kemanusiaan kaum disabilitas. Ganjar benar-benar komplet-plet…,” kata Didu.
Di segmen kedua, saat antarkandidat saling bertanya dan menjawab, Ganjar juga dinilai Didu tampil sangat tenang. Ganjar misalnya disebut memiliki konsep tentang pentingnya dialog dalam menyelesaikan masalah yang terjadi di Papua. Dan terbukti, Capres nomor urut dua langsung setuju dengan gagasan Ganjar. Sementara di sisi lain, dalam segmen ini, Prabowo dan Anies justru terlihat saling “serang”.
Pun tatkala menjawab pertanyaan yang terkait tentang pelayanan publik, Ganjar langsung menggambarkan pengalamannya dengan tetap mengedepankan perencanaan dan kesabaran dalam memahami yang dirasakan oleh publik.