Kehadiran Alfamart di Kota Bima Membuka Peluang Kerja Untuk Putra Daerah

Kota Bima, BERITA NTB-Kehadiran Minimarket Alfamart di Kota Bima Provisi Nusa Tenggara Barat (NTB) membuka peluang untuk Putra daerah. Selain itu, juga ruang bagi UMKM berjualan disejumlah Halaman Minimarket.
Branch Manager Alfamart Lombok atau Humas Alfamart Jawa Barat dan NTB, Sulardi mengatakan Urgen terkait keberadaan Minimarket Alfamart di Kota Bima, khusus karyawan itu hanya dibutuhkan putra asli daerah.
“Gajinya Rp.2,2 Juta per Karyawan, yang diutamakan adalah putra daera,” katanya Senin, (15/3/201) di sela Grand Opening (GO) Toko Alfamart.
Bukan hanya itu, Sulardi menjelaskan juga kehadiran sejumlah produk UMKM di jaringan toko Alfamart ini merupakan komitmen perusahaan terhadap para pelaku UMKM lokal.
“Sesuai dengan visi perusahaan yakni berorientasi kepada pemberdayaan pengusaha kecil, maka kami ingin senantiasa bermitra dengan UMKM,” katanya.
Sulardi memaparkan terkait dengan sejumlah item produk UMKM yang dihadirkan antara lain, hasil olahan laut berupa abon, dan varian serbuk minuman siap saji.
“Fokus produknya adalah makanan dan minuman, untuk kerajinan tangan seperti tenun dan lain-lain belum bisa karena terkendala space,” katanya
Di jelaskan juga untuk produknya bisa Dari sisi benefit bagi pelaku UMKM, perusahaan memberikan ruang untuk berjualan dihalaman toko dengan harga sangat terjangkau. Perusahaan juga memberi kesempatan kepada home industry untuk menjadi pemasok produk Home Brand Private Label (HBPL) dan tersedia menerima karyawan khusut putra daerah itu sendiri.
“Dari sisi penciptaan lapangan kerja, industri ritel merupakan industri padat karya. Kebutuhan tenaga kerjanya besar. Untuk satu minimarket saja membutuhkan rata-rata 10 personil toko.
Produk UMKM Kota Bima yang dijual di satu toko yang GO saat ada dua. “Sementara baru dua item karena kemarin yang memenuhi persyaratan dan yang melengkapi dokumen untuk administrasi aktivasi produk baru dua pelaku UMKM. Tetapi, nanti seiring bertambahnya jumlah toko Alfamart, maka produk UMKM juga akan ditambahkan,” jelasnya.
Mekanismenya, produk UMKM yang dijual di toko akan dievaluasi per tiga bulan. Apabila tiga bulan pertama bisa diterima pasar dan penjualannya bagus maka kerja sama akan dilanjutkan. Namun, apabila kurang diterima pasar akan digantikan oleh item UMKM yang lain.
“Kedepan, kami berencana bekerja sama dengan BUMD Kota Bima yang khusus mengelola UMKM. Jadi supply barangnya nanti satu pintu, termasuk mekanisme pembayarannya,” imbuhnya.
Sulardi melanjutkan, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi apabila ingin menjadi bagian suplier produk yang dijual di jaringan toko Alfamart. Pertama, UMKM tersebut merupakan produsen yakni bukan penyalur. Kedua, tempat produksinya bersih dan sesuai standar dari pemerintah mengenai kebersihan dan kesehatan tempat produksi industri rumah tangga.(B.01)

admin: