Sementara di tengah pandemi Covid-19, era Digitalisasi semakin berkibar, menjadi kebutuhan penting di kondisi saat ini. Dompet Dhuafa terus bergerak dan melihat potensi berbagai lini digital termasuk dalam mengelola donatur. Dalam pemaparan Restiningtyas selaku Customer Care Manager Dompet Dhuafa pada (Jumat, 24/12) mengatakan, “Merawat Donatur tidak hanya dilakukan oleh Customer Service saja, tetapi oleh seluruh tim di organisasi. Bahkan oleh OB sekalipun. Masih banyak donatur yang bertransaksi secara konvensional atau transfer bank 2/3, digital sekitar 1/3. Tantangannya adalah proses konfirmasi atas transaksi via bank, cuman 10% yang sudah konfirmasi sisanya tidak dapat diidentifikasi atau diolah. Penggunaan rekening tidak dikurangi, tetapi mulai sekarang kita perlu melakukan proses mapping. Ada tantangan besarnya, kita ga bisa menggrab data donatur. Dengan aplikasi digital, kita bisa memaksa donatur untuk mengisi data”.
Selain melalui pengelolaan kanal Digital, Dompet Dhuafa terus bergerak dengan merawat jaringan dan membangun kolaborasi gerakan, hal ini diutaran oleh Syamsul Ardiansyah selaku Aliansi Strategis Manager Dompet Dhuafa, “Kita bukan satu-satunya penentu perubahan oleh karena itu kita butuh dukungan lingkungan”. Syamsul menambahkan beberapa tips-tips dalam membangun jaringan dan kolaborasi gerakan yakni 1. Perkuat portofolio lembaga (positioning); 2. Bangun core competency lembaga (Peran strategis); 3. Tentukan perubahan (signifikan) yang ingin dicapai dari berjejaraing dan kolaborasi; 4. Tentukan Investasi strategis apa yang akan diberikan; 5. Tentukan milestone kebermanfaatan yang akan dicapai.