Amiruddin menjelaskan, masyarakat Kelurahan Kewirato dengan jumlah 1400 lebih pemilih terus memberikan kontribusi setiap pilkada. Terbukti periode 5 tahun kemarin mampu mengantarkan perwakilan anggota DPRD Kota Bima.
Kendati demikian kelurahan Lewirato yang mestinya diperhatikan kini menjadi Kelurahan yang tertinggal yang ada di jantung Kota Bima. Sebab putra dan putri pemimpin yang sebelumnya menduduki lembaga kegislatif hanya memandang sebelah mata.
“Selama ini memimpin 15 tahun dilembaga legislatif kota Bima dan Provinsi NTB bahkan pernah menjadi wakil Wali Kota Bima 9 tahun nyatanya Kelurahan Lewirato masih seperti ini,” tegas Amir.
Kata Amir semenjak ia duduk dikursi parlemen, selama itu pula dirinya diuji oleh masyarakatnya. Sebab menjadi seorang perwakilan rakyat bukan hanya sekedar duduk lalu terima gaji, melainkan amanah dan kepercayaan masyarakat dapat diwujudkan dan mampu menyalurkan aspirasi masyarakat.
“Alhamdulillah Lewirato adalah kelurahan yang pertama tidak mendapatkan banjir. Bahkan bronjonisasi masih dikerjakan sampai hari ini,” pungkasnya.
(*)