Tim Ekspedisi Mistis PDIP NTB dan Mi6 Ungkap Sejarah Air Muallaf di Desa Batu Kumbung Mataram

“Di Batu Kumbung inilah kita melihat Pancasila. Ada keberterimaan, toleransi, dan keberagamaan,” tandas Rachmat.

Ditegaskan tokoh kharismatik Bumi Gora ini, Air Muallaf yang ada di Desa Batu Kumbung ini, tak ubahnya adalah simbol abadi pluralisme di Pulau Seribu Masjid.

“Ini sungguh pembelajaran yang sangat berharga untuk kita yang hidup di saat ini, dan bagi anak-anak cucu kita yang hidup di masa yang akan datang,” imbuhnya.

Ketua Tim Ekspedisi H Ruslan Turmuzi menambahkan, Tim Ekspedisi datang secara khusus untuk melihat langsung simbol abadi pluralisme Air Muallaf tersebut, untuk membuka pemahaman khalayak tentang pentingnya seluruh umat beragama di Pulau Lombok dan Sumbawa, agar terus menjaga dan merawat keberagaman.

“Di mana ada keberagaman, di situlah sesungguhnya ada kekuatan,” tandasnya.

Sementara itu, Direktur M16 Bambang Mei Finarwanto menegaskan, hubungan kedua umat beragama yang terjalin sangat baik di Desa Batu Kumbung adalah sebuah Masterpiece atau  ‘Hasil Karya’  yang  tak ternilai harganya.

Oleh karenanya, dirinya ingin agar kerukunan yang damai menjadi spirit yang terus dirawat dan dijaga. Daerah-daerah juga diajak mencontoh Desa Batu Kumbung dalam hal bagaimana merawat keberagaman tersebut.

Saat ini, menurut Kepala Desa Batu Kumbung Wirya Adi Saputra, dari delapan ribu jiwa yang bermukim di desa yang dipimpinnya ini, 70 persen memeluk agama Islam. Sementara sisanya adalah pemeluk agama Hindu.