Rannya yang lama mengenyam pendidikan di luar negeri mengajak kaum muda milenial dan Gen Z Lombok untuk mempromisikan jajanan tradisional sebagai ikon Kuliner Khas Bumi Gora . Tak perlu malu dan gengsi dengan produk lokal sendiri.
“Stigma dan mindset tentang jajanan tradisional harus mulai berubah. Generasi muda seperti kita yang punya tugas untuk itu. Kalau Dunkin Donut-nya Amrik bisa terkenal di dunia, kenapa Makanan Khas Lombok tidak bisa mendunia ?,” tegas Rannya.
Ia mengatakan, melalui jajanan tradisional ini generasi muda juga bisa mengenalkan potensi Lombok lainnya. Caranya bisa dilakukan dengan hal sederhana, mencintai dan melakukan inovasi untuk memperkuas market jajanan tradisional dengan memanfaatkan kemasan di berbagai platform tehnologi yang populer.
Rannya juga mengajak seluruh masyarakat indonesia beserta wisatawan manca negara untuk berkunjung ke pulau Lombok yang memilik makanan tradisional dengan taste yang khas (kuliner Lombok)
“Jejaring media sosial sangat luar biasa. Harus dimanfaatkan untuk hal positif, termasuk meluaskan promosi citra baik dan kualitas jajanan tradisional Lombok. Taglinenya bisa I Love Lombok, atau semacamnya,” imbuhnya.