Menariknya, Rannya justru kepincut dengan jajanan tradisional Lombok. Ihwal ini memperkuat tekad Rannya untuk mengajak generasi milenial dan Gen Z agar bisa turut menonjolkan ikon jajanan tradisional masyarakat Pulau Seribu Masjid.
“Lombok itu banyak jajanan tradisionalnya yang patut ditonjolkan. Selain banyak makna filosofi dan kearifan lokal, jajanan tradisional kita di Lombok itu juga berbahan alami. Back to nature,” ujar Rannya disela-sela belanja jajanan tradisional sambut HUT Kemerdekaan RI ke 78 Tahun , Kamis 17 Agustus 2023.
Menurut Rannya, jajanan tradisional itu Lombok patut ditonjolkan antara lain karena hal itu bisa menjadi daya tarik wisatawan yang berkunjung, karena Lombok merupakan destinasi wisata yang sudah mendunia.
Selain itu, ada makna filosofis dan kearifan lokal daerah dalam tiap jenis jajanan tradisional tersebut. Dan yang terpenting, manfaat ekonomi berkelanjutan, dimana bahan-bahan jajanan tradisional itu terbuat dari hasil pertanian para petani lokal.
“Jajanan tradisional terkategori kuliner di sektor ekonomi kreatif yang jika dikembangkan dan ditonjolkan bisa masuk ke sektor pariwisata dan sektor pertanian secara luas. Sangat tepat dengan sektor unggulan di NTB ini,” katanya.