Tentu saja kata Didu, tak ada yang keliru dengan kian membesarnya keinginan agar Rohmi Djalilah pisah jalan dengan Doktor Zul, dan maju untuk memperebutkan kursi NTB 1. Mantan Eksekutif Daerah Walhi NTB dua periode ini mengemukakan, sebagai figur yang merepresentasikan Ormas Islam NWDI, Rohmi memang menjadi idola.
Didu mengatakan, NWDI memiliki pengaruh politik yang kuat di NTB. Organisasi ini memiliki jaringan yang luas, punya basis anggota yang besar, dan juga kapasitas mobilitasi yang signifikan. Karena itu kata Didu, figur yang merepresentasikan organisasi massa ini, potensial memenangkan Pilkada. Sebab, kehadiran organisasi massa dapat memberikan kandidat akses ke sumber daya politik, termasuk dukungan finansial, relawan, dan basis pemilih yang solid.
Bukti pengaruh politik NWDI ini misalnya dapat dilihat dari penyelenggaraan Pemilihan Legislatif yang belum lama usai. Bagaimana NWDI menggendong Partai Perindo di NTB, dan bagaimana figur-figur NWDI mendulang perolehan suara yang signifikan untuk posisi DPR RI, DPD RI, maupun DPRD di Provinsi dan Kabupaten/kota di NTB.
Didu juga haqqulyakin, keinginan agar Rohmi maju sebagai Bacagub di Pilkada 2024, juga telah didasarkan kalkulasi elektoral. Petahana yang memilih pisah jalan umumnya kata Didu, didasari fakta kalau kandidat tersebut memiliki basis pemilih yang setia atau jaringan dukungan personal yang kuat yang memungkinkan untuk bersaing.
”Keputusan pisah jalan dalam pilkada bagi petahana adalah langkah strategis yang kompleks dan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor politik, personal, dan kontekstual. Tentu harus ada pertimbangan cermat sebelum keputusan akhir dibuat,” ucap Didu.
Potensi Gandeng Musyafirin
Lantas bagaimana lanskap politik Rohmi Djalilah andai memutuskan pisah jalan dengan Doktor Zul? Penasehat Mi6, H Ruslan Turmuzi menyebut, berdasarkan sejumlah parameter dan kalkulasi elektoral yang disimulasikan Mi6 menunjukkan potensi Rohmi bisa mengandeng figur HW Musyafirin, Bupati Sumbawa Barat saat ini untuk bertarung di Pilkada.
Ruslan mengatakan, sebagai figur yang berasal dari Pulau Sumbawa, Musyafirin memang merupakan salah satu kandidat yang tengah dipertimbangkan banyak kandidat. Memadukan pasangan dari Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa, masih akan menjadi ”kombinasi maut” untuk mendapatkan dukungan pemilih yang signifikan dan mengantarkan pada kemenangan.