Kepala Kantor Pos Selong Defri Maulana menjelaskan, pihaknya menargetkan penyaluran dana BLT dan BPNT sudah akan mencapai 98 persen di Lombok Timur pada hari ini. Hingga kemarin, dari total 125.719 KPM yang menerima BLT di Gumi Patuh Karya, sebanyak 96.542 KPM sudah menuntaskan pencairan. Sementara 29.177 KPM lainnya sedang dalam proses.
“Kami akan melayani proses pencairan tanpa ada jeda,” kata Defri. Sehingga, pada saat hari libur pun, proses pencairan terus berlangsung.
Rachmat juga memantau proses pencairan BBM di Kota Mataram. Rachmat mendatangi Kantor Pos Ampenan dan menyapa 75 warga yang sedang mengantre proses pencairan di sana, Minggu 18 September 2022. Warga dari Kelurahan Jempong yang mendapat giliran pencairan. Pada saat yang sama, selain di Kantor Pos Ampenan, proses pencairan BLT juga dilakukan di Kantor Pos Cabang Utama Mataram di Jalan Sriwijaya. Di sana, ada 1.600 warga yang mencairkan dana BLT. Setiap penerima masing-masing mendapat dana tunai Rp 500.000 yang terdiri dari dana BLT dan BPNT.
Penyaluran BLT di Mataram
Kedatangan Rachmat di Kantor Pos Ampenan disambut pejabat Kementerian Sosial Ani Iriani Freeyanti dan Executive General Manager PT Pos Indnesia Kantor Cabang Utama Mataram, Achmad Saiful Bahri. Sama seperti di Lombok Timur, Rachmat juga datang untuk memastikan BLT BBM disalurkan tepat sasaran dan memastikan disalurkan sesuai dengan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis yang telah disiapkan Kementerian Sosial. Turut hadir pada kesempatan tersebut, Anggota DPRD NTB Made Slamet dan Ketua Ketua Fraksi PDIP DPRD Kota Mataram Nyayu Ernawati.
Kepada warga yang menerima dana BLT, Rachmat menjelaskan, bahwa kebijakan Presiden Joko Widodo yang menarik subsidi BBM dan menggantinya dengan BLT BBM merupakan kebijakan yang pro terhadap kepentingan rakyat.
“Kenapa Presiden Jokowi menarik subsidi BBM? Karena masih banyak orang kaya yang dapat. Makanya diganti dengan BLT, supaya masyarakat yang berhak bisa mendapatkan haknya,” kata tokoh kharismatik NTB ini.