Dengan hadirnya ruang publik yang disediakan oleh pemerintah dan terjangkau tersebut, Rizki menegaskan, anak-anak muda Kota Mataram akan memiliki alternatif tempat nongkrong yang aman dan terstruktur. Hal yang disebut Rizki, akan membantu mencegah anak-anak muda terlibat dalam aktivitas yang mungkin berbahaya atau merugikan kesehatan mereka, sebuah hal yang akan membuat orang-orang tua tak perlu memelihara dan memendam rasa khawatir.
Selain itu, kata Sarjana Hukum Bisnis ini, ruang publik yang nyaman dan ramah anak muda, dapat meningkatkan kualitas hidup mereka. Sebab, anak-anak muda Kota Mataram akan memiliki tempat untuk bersosialisasi, mengembangkan hobi, atau menikmati waktu luang tanpa harus menghabiskan uang secara berlebihan.
Sebagai putra NTB yang pernah dan memiliki kesempatan menjajaki dan mengakses ruang publik di banyak kota besar, Rizki menegaskan, dalam mewujudkan ruang publik berkualitas bagi anak-anak muda tersebut, Kota Mataram sesungguhnya sudah memiliki modal. Cikal bakal ruang publik tersebut saat ini sudah ada. Hanya tinggal butuh penataan, sentuhan, dan pengelolaan, sehingga siap menjadi tempat anak muda untuk berkumpul, belajar, dan tumbuh tanpa menguras kantong mereka.
Penataan yang dimaksud Rizki, misalnya melengkapi ruang publik tersebut dengan fasilitas untuk seni, budaya, atau olahraga. Keberadaan fasilitas-fasilitas tersebut akan dapat membantu anak-anak muda mengembangkan bakat dan minat mereka tanpa perlu mengeluarkan banyak uang. Hal yang akan dapat membantu menciptakan peluang karir dan pengembangan mereka menjadi pribadi yang positif.
Ruang publik tersebut juga kata Rizki, dapat dilengkapi dengan fasilitas yang mendukung bisnis lokal dan kewirausahaan, sehingga dapat menciptakan peluang ekonomi bagi anak-anak muda. Contoh fasilitas seperti ini bisa berupa ruang kerja bersama yang dapat membantu mengurangi tingkat pengangguran di kalangan generasi muda.