MATARAM – Sudah lebih dari dua tahun lamanya Rusia dan Ukraina terlibat perang pasca Presiden Rusia, Vladimir Putin melancarkan serangan ke Ukraina pada 24 Februari 2022.
Kremlin mengklaim pertempuran tersebut merupakan Operasi Militer Khusus ke negara tetangganya yang dipimpin Volodymyr Zelenskyy tersebut.
Ini merupakan pertempuran paling berdarah Rusia dan Ukraina pasca aneksasi Krimea pada 2014 silam.
Tidak dapat diperkirakan secara akurat jumlah korban tewas selama lebih dari dua tahun bertempur. Terdapat banyak klaim berbeda soal korban jiwa.
Ukraina menyebut sebanyak 31 ribu tentara mereka tewas dalam perang. Ini mematahkan tudingan Putin yang sebelumnya menyebut tentara Ukraina luka atau tewas berkisar 150 hingga 300 ribu jiwa dan belum termasuk warga sipil.
Di sisi yang berbeda, tentara Rusia tewas di Ukraina diklaim mencapai 45,123 orang. Meskipun demikian terdapat perbedaan klaim korban tewas.
Banyaknya korban jiwa yang berjatuhan membangkitkan rasa ngeri terhadap perang.