Menurut pria humble yang akrab disapa Batur Ite, akan menjadi ironi jika dengan potensi kelautan dan bahari yang besar ternyata kantung pemukiman nelayan masih menyumbang angka kemiskinan cukup besar. Padahal jika dikelola dengan baik potensi ini bisa mengangkat derajat kesejahteraan masyarakat di pesisir dan pulau-pulau kecil.
Diketahui berdasarkan data, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka kemiskinan di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Maret 2023 meningkat jika dibandingkan dengan periode September 2022. Jumlah penduduk miskin di NTB pada Maret 2023 tercatat 751 ribu orang. Bertambah 6 ribu orang dibandingkan September 2022 yang berada di angka 744 ribu orang.
Dalam data disebutkan, profil kemiskinan di NTB didominasi kemiskinan di pedesaan, termasuk kantong nelayan di pesisir dan pulau-pulau kecil.
“Sehingga akan menjadi ironis kalau pesisir dan pulau kecil yang begitu banyak potensinya justru masyarakatnya masih hidup dalam garis kemiskinan,” ujarnya.
H Lalu Hadrian Batur Ite mengajak generasi muda Lombok, terutama dari daerah pesisir dan pulau kecil untuk bisa ikut peduli dan memberikan kontrobusi pemikiran dan kepedulian mengembangkan potensi ini.
“Ini yang akan coba Rannya bangun ke depan, bagaimana generasi muda terutama yang fresh graduate untuk memikirkan pulang dan kembali membangun daerah, bukannya bermimpi berkarir di luar daerah atau Kota Besar,” papar Hadrian.
Ia mencontohkan, kawasan tiga Gili eksotis di Trawangan, Meno, dan Air, Lombok Utara. Tiga Gili yang sudah kesohor sebagai destinasi wisata internasional itu bisa membuka banyak lapangan kerja, dan perputaran uang luar biasa hanya dari tingginya angka kunjungan wisata.