Iman bahkan menuturkan, saat ayahnya masih hidup dan dirinya menjadi manajer di Ulet Jaya, ayah tiga putra ini tak ubahnya seperti karyawan pada umumnya. Bukan petantang petenteng.
Iman bekerja dan mendapat gaji seperti karyawan pada umumnya. Selain itu, Iman setiap satu kali dalam sepekan, diharuskan untuk menginap di mess para pekerja. Hidup membaur bersama mereka. Mengetahui problem harian yang mereka hadapi. Menjadi orang pertama yang mengetahui dan membantu para pekerja ketika mereka sedang sakit.
Semua itu kata Iman, dilakukan ayahnya, agar jika memimpin perusahaan, Iman sudah tahu apa yang akan dilakukan pada saat hendak mengambil keputusan. Tahu cara terbaik ketika hendak memberi perintah kepada karyawan.
Seluruh hal tersebut pun, hingga kini masih dipraktikkan Iman. Tentu ada modifikasi sejumlah hal. Mengingat perkembangan zaman yang sedemikian pesat, mengharuskan sejumlah hal diupdate dan dilakukan dengan cara yang berbeda namun memiliki tujuan yang sama.
Itulah sebabnya, menjadi prioritas bagi Iman kini untuk selalu memastikan seluruh pekerjanya benar-benar bisa bekerja dengan suasana yang nyaman. Sehingga menjadikan mereka tetap produktif. Bahkan kini, dua orang karyawannya, masih merupakan generasi pertama Ulet Jaya, yang bahu membahu bersama ayahandanya membangun usaha.