Menurutnya, penyebaran informasi terkait Caleg DPR RI, partai yang lolos dan yang tidak, itu bisa menimbulkan opini yabg salah dan rawan dengan instabilitas daerah.
“Misalnya disebutkan ada 8 Caleg DPR RI Dapil NTB II yang lolos, dan ada petahana yang tidak lolos. Lalu ada juga misalnya PDIP nggak dapat kursi di DPR RI, ini kan bisa menyesatkan. Para pendukung pasti akan marah dan bisa terjadi instabilitas terhadap kondusifitas daerah. Ini yang harusnya kita jaga bersama di NTB,” tegasnya.
Najamuddin menambahkan, tersebarnya data para Caleg DPR RI dan Caleg DPRD yang lolos dan menang, kemungkinan merupakan bentuk euforia dari para pihak yang merasa diri sudah menang. Namun secara aturan dan etika, hal tersebut sama sekali tidak bisa dibenarkan.
“Aturan Pemilu sudah jelas, mari kita sama sama hormati hasilnya dari penyelenggara. Saat ini proses rekap masih di PPK Kecamatan, lalu dari mana mereka dapat data?.