Rizal mengungkapkan progress pembayaran utang pemprov NTB kepada rekanan tersebut hingga hari ini berjalan on the track.
Dari total utang sebesar Rp 343 miliar, pihaknya telah membayar sekitar Rp 119 miliar. Jika dipersentasekan dari total utang yang ada, progress pembayaran hingga hari ini sebesar 34,88 persen
Diakuinya, anggaran untuk membayar utang tersebut telah disiapkan dalam APBD 2023. Rizal pun menggarisbawahi bahwa mekanisme pembayaran yang dilakukan kepada seluruh rekanan bersifat proporsional. Tidak ada istilah ‘kontraktor spesial’ dalam pembayaran tersebut.
“Pembayarannya pun kami lakukan secara proporsional sejak awal tahun 2023. Kami sebut progres ini sangat baik dan positif,” ulasnya.
Ia menegaskan, belum ada rencana menjual aset daerah untuk memenuhi kebutuhan anggaran demi menyelesaikan utang. Termasuk juga mekanisme penambahan utang baru.
Selaku BUD, Rizal menyampaikan permintaan maaf kepada rekanan atas keterlambatan pembayaran tersebut. “Yang jelas tidak ada niat sedikitpun Pemprov NTB untuk merugikan rekanan. Kami hanya ingin mengajak kita semua untuk dapat memahami, bahwa keadaan ini terjadi karena adanya bencana yang melanda secara nasional,” papar Rizal.
(*)