130 Suporter Meninggal di Tragedi Kanjuruhan, HBK Tuntut Ada Regulasi Khusus untuk Supporter Sepakbola

Hingga Ahad siang, 130 suporter dikonfirmasi meninggal dunia, serta ratusan lainnya terluka dan masih dirawat di berbagai Rumah Sakit yang menjadikan Tragedi Kanjuruhan ini sebagai bencana sepakbola paling mengerikan kedua di dunia setelah di Peru pada tahun 1964 yang menyebabkan 328 suporter meninggal dunia.
Sejauh ini, PSSI baru memutuskan untuk menunda Liga 1 Indonesia selama sepekan.

HBK menilai, harga diri, militansi, dan antusiasme sebagian suporter terhadap klub kesayangan mereka sudah terlalu berlebihan. Karena itu, Politisi Partai Gerindra yang menjabat Wakil Ketua Komisi I DPR RI ini menuntut perlu adanya regulasi khusus bagi supporter sepakbola. Sehingga aturan tidak hanya diberlakukan kepada tim sepakbola semata.

“Mengambil hikmah dari terjadinya tragedi ini, jiwa sportivitas dan kedewasaan penoton ini perlu diatur juga,” tandas HBK.

Sebagai klub profesional dari daerah, Lombok FC, kata HBK menyarankan agar kejadian ini harus benar-benar menjadi perhatian khusus bagi organsiasi olahraga khususnya PSSI. Supporter sepak bola di Indonesia saat ini bukan lagi penikmat pertandingan, tapi lebih dari itu, mereka juga sudah terkait dengan harga diri dan kehormatan klub.