Walikota menambahkan, saya bersyukur, selama ini sistem dan perangkat yang ada sudah berjalan dengan baik. Apalagi kedepan, kita buat big data terpadu, sehingga setiap kelurahan mudah mengontrol data bantuan bagi masyarakat, tidak ada lagi unsur subyektivitas, tidak ada lagi keluarga lurah, tidak ada lagi keluarga RT,RW, sehingga bantuan mengalir berdasarkan yang berhak menerima.
Lanjutnya, begitu juga dengan adanya wfi gratis yang terpasang di setiap RW, tujuannya untuk meningkatkan kinerja Lurah, RT dan RW, sehingga anak-anak akan terkontrol, ini juga akan meminimalisir adanya pencurian, karena setiap RW selalu ramai. Seluruh perempatan jalan raya dipasang CCTV, sehingga pencurian motor mudah terpantau hanya melalui sistem yang hari ini kita miliki.
Kota ini harus aman. Apalagi indeks pengembangan manusia (IPM) Kota Bima nomor urut 2 di NTB, kita tidak pernah kalah, Kota Bima dalam tiga tahun berturut-turut sebagai daerah dengan pembangunan terbaik, yang menilai bukan dari Kota, tapi oleh Provinsi, bukan saja berupa fisik, tapi dari berbagi dimensi pembangunan yang ada.
Kita patut berbangga diri dengan banyaknya prestasi yang dicapai, kita dapat penghargaan sebagai daerah dengan kategori pelayanan terbaik urutan ketiga, itu semua karena kesadaran birokrasi yang kian hari kian membaik, berdasarkan penilaian dari Ombudsman RI.