Adyatama Parekraf Ahli Madya Direktorat Pengembangan SDM Ekonomi Kreatif Kemenparekraf RI, Romualdi Maria Lies, dalam laporannya menyampaikan, dampak dari pandemi covid-19 memberikan efek buruk bagi perkembangan pelaku usaha ekonomi kreatif.
“Namun demikian, kita tetap berusaha bangkit, mengingat ada 34 juta masyarakat indonesia yang menggantungkan dirinya pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, hampir 14 juta pada sektor pariwisata, dan 20 juta pada sektor ekonomi kreatif,” ungkap Lies.
Ia menjelaskan, krisis yang dipicu oleh pandemi covid-19 telah memaksa kita untuk melakukan inovasi, dan menjadi kreatif. Yang dilakukan melalui strategi inovasi, adaptasi dan kolaborasi dengan semangat 3G (gerak cepat, gerak bersama, garap semua potensi lapangan kerja) dan semangat 3T yaitu tepat sasaran, tepat waktu dan tepat manfaat.