“Mengingat rumah sudah ada, termasuk juga kebutuhan masyarakat yang sangat fundamental berupa air bersih dan sinyal jaringan telekomunikasi sudah ada, semua ini sudah kita selesaikan,” ujarnya.
Dengan adanya program JICA, masih ada sebanyak 101 rumah yang siap direlokasi, yang sebelumnya jumlah 101 KK awalnya tidak bersedia direlokasi dan yang sudah bersedia hampir 2 ribu KK, baik yang menempati di Kadole, Oi Fo’o maupun di Jatibaru,”sambungnya.
Konsep pembangunan rumah relokasi kata beliau, sistemnya swakelola, hingga yang mengelolanya adalah masyarakat melalui kelompok masyarakat yang dibentuk, kecuali di Kadole antara pemerintah bersama TNI melalui MoU. Dengan harapan percepatan pembangunannya mampu diselesaikan sesegera mungkin.