“Tahun lalu kita sudah menanamnya di Ndano Na’e bersama yayasan ini, dan itu agar di evaluasi sebelum berlanjut pada proses selanjutnya” ujarnya.
Kata Gawis, hal ini menjadi penting, karena ada perubahan pola hidup masyarakat.
Pada sektor pertanian, komoditi jagung menjadi penyumbang terbesar peningkatan ekonomi masyarakat di pulau Sumbawa.
Namun, disisi lain kita diminta untuk melindungi hutan, sehingga perlu adanya keseragaman program baik dari pemerintah pusat maupun di daerah.
Sementara itu, CEO Yayasan Relief Islamic Indonesia, Ade Reno S menyampaikan bahwa negara Indonesia salah satu negara dengan tingkat kerawanan bencana paling tinggi di dunia.
“Semua bencana ada di Indonesia, makanya Indonesia disebut supermarket bencana,”sabutnya.