Ditanya mengenai apa yang menjadi tantangan terbesar yang dihadapi dalam mewujudkan Kota Bima sebagai kota Pintar, H.Muhammad Lutfi dengan lugas menjawab bahwa tantangan tersebut berupa keterbatasan anggaran dan ruang fiskal daerah guna memfokuskan ide dan kebijakan pengembangan smart city yang merupakan elemen baru dalam penyusunan dokumen perencanaan daerah yang selama ini di dominasi oleh pembiayaan infrastruktur fisik berupa jalan dan jembatan.
“Dan hal tersebut dapat kami atasi dengan penentuan skala prioritas pembangunan yang bertumpu pada visi pengembangan smart city diantaranya pembangunan command center untuk menunjang smart government, pembangunan fasiltas sanitasi dan kebersihan lingkungan untuk smart environment, pembangunan sarana prasarana pemukiman untuk smart living,”ungkap Lutfi.
HM. Lutfi juga menjelaskan bahwa Manifestasi smart city Kota Bima yang telah terwujud berupa adanya kecepatan pelayanan publik dan penyelenggaraan pemerintahan yang berbasis aplikasi elektronik.
Tantangan yang dihadapi dalam pengembangan smart city, pada awalnya kota bima belum memiliki infrastruktur pendukung pengembangan smart city, makax dilakukan perubahan paradigma kebijakan alokasi anggaran yang diarahkan untuk prioritas pengembangan infrastruktur smart city.