Pihak Ponpes pun masih harus meminjam dan menyewa ruang kelas di lembaga pendidikan yang lain. Sementara seluruh santri pun tak bisa serentak masuk pada pagi hari. Sehingga sebagian santri ada yang menempuh proses belajar mengajar sore hari.
TGH Supardi menyebut, Rchmat Hidayat dan para petinggi PDIP adalah orang-orang yang sangat berjasa besar menjadi asbab kian sempurnanya fasilitas pendidikan di Ponpes tersebut.
“Ini sungguh kehendak Allah SWT yang patut kami syukuri,” katanya.
Secara khusus, ulama muda Lombok Tengah ini menyebut Rachmat Hidayat adalah senior, mentor, dan guru bagi dirinya. Hingga saat ini, bahkan tiap malam, Rachmat selalu mengirim pesan untuk mengingatkan Salat Tahajjud di sepertiga malam.
“Beliau adalah mentor tiang khususnya tentang tata cara bersikap kepada sesama manusia,” kata TGH Supardi.
Dengan kian bertambahnya fasilitas, TGH Supardi pun memastikan pelayanan kepada para santri akan kian baik. Ke depan, Ponpes pun akan terus dikembangkan. Masih ada lahan seluas 50 are untuk area pengembangan. Dia menuturkan, salah satu yang dibutuhkan saat ini adalah penambahan bangunan asrama. Sebab, seluruh santri yang menempuh pendidikan di Ponpes ini memang diwajibkan tinggal di asrama.
Saat ini, gedung asrama putri dan putra masih terdiri dari satu bangunan. Lantai satu menjadi asrama putra, sementara lantai dua menjadi asrama putri. Meski berada di satu gedung, pintu masuk ke area asrama putra dan putri terpisah.
TGH Supardi tak menampik, jika ada omongan masyarakat terhadap asrama yang masih satu gedung tersebut. Sehingga dia berharap, dukungan dapat terus diberikan ke Ponpes dari para pemangku kepentingan.
Sementara itu, saat didaulat untuk menyampaikan sambutan, Rachmat Hidayat meminta Ketua DPC PDI Lombok Tengah Suhaimi mewakilinya. Suara Rachmat memang sedang parau dan sedang dalam proses pemulihan.