“Ini menimbulkan fanatisme kedaerahan. Sehingga sempat muncul daerah yang ingin memisahkan diri dari NKRI,” ujarnya.
Ketiga kurang berkembangnya penghargaan terhadap kebhinnekaan dan kemajemukan yang melahirkan politik SARA. Oleh karena itu, perlu menghindari politik SARA.
“Tetap harus waspada, mungkin saja yang melakukan hoax, fitnah, dan adu domba bukan dari calon presiden. Bisa jadi ada pihak ketiga yang mengadu domba sesama anak bangsa,” jelasnya.
Alasan keempat karena kurangnya keteladanan sebagian pemimpin sebagai tokoh bangsa. Hala tersebut juga selaras dengan ancaman disitegrasi bangsa.
“Seperti pengaruh internet dan gadget. Ini bisa mempengaruhi jati diri bangsa. Dulu kita punya nilai gotong royong tapi sekarang sudah mulai individualistik,” ucapnya.
Oleh karenanya, ia mengajak para santri untuk mengamalkan nilai-nilai pancasila melalui perilaku-perilaku sederhana.
Seperti menghindari tawuran antar pelajar, bolos sekolah, tetap menghormati dan menghargai guru dan sebagainya.
Di tempat yang sama, Ketua Yayasan Ponpes Ar Rahmah NW Pringgarata Lalu Minhajjurrahman dalam sambutan menyampaikan rasa terima kasih tak terhingga kepada tokoh kharismatik NTB H Rachmat Hidayat.
“Ini pertama kali ada yang melakukan sosialisai 4 pilar di tempat kami. Kegiatan ini penting dalam rangka kita menumbuhkembangkan pemahaman tentang bangsa Indonesia,” katanya.
Ia juga menyampaikan takzim atas bantuan Ruang Kelas Baru (RKB) yang akan disalurkan oleh H Rachmat Hidayat untuk Ponpes Arrahmah NW Pringgarata.
Ia pun menobatkan H Rachmat Hidayat sebagai Datu Lombok. Pasalnya, kiprah politisi senior PDIP itu untuk Pulau Lombok tidak dapat diragukan lagi.
“Kita doakan semoga beliau (Rachmat Hidayat) senantiasa dianugerahi kesehatan sebagai pembela aspirasi wong cilik, dan pembela aspirasi masyarakat NTB. Kami akan nobatkan sebagai Datu Lombok,” katanya.
“Kami nanti harus membalas jasa beliau. Tentu kami akan membahas mekanismenya,” sambungnya.
Adapun Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ponpes Arrahmah NW Pringgarata telah berdiri sejak 1963 silam.
Madrasah Tsanawiah berdiri tahun 1984 dan Madrasah Aliyah (MA) berdiri tahun 1989.
(***)