Pusaka tersebut berjenis tombak bernama Pusaka Randu Kuning. Diberi nama Randu Kuning karena saat pusaka tersebut ditancap ke pohon randu (kapuk), maka pohon itu akan berubah menjadi kuning. Pusaka tersebut dipercaya sebagai pusaka perdamaian. Begitu dua desa terlibat bentrok, saat pusaka tersebut ditancap ke tanah, maka bentrok akan mereda.
Sementara itu Ketua Tim Ekspedisi Mistis PDIP NTB dan Mi6, Ruslan Turmuzi, mengatakan Lombok menjadi lokasi penyebaran para wali, sehingga banyak sekali kedatuan atau sejenis kerajaan. Bedanya, kedatuan identik dengan Islam.
Bahkan Ruslan yang merupakan Anggota DPRD NTB berjanji akan menganggarkan penataan akses jalan menuju lokasi makam, membangun fasilitas pendukung untuk peziarah seperti empat kamar toilet, penataan gapura depan dan renovasi rumah penjaga atau juru kunci makam.
“Insyaallah kita akan menganggarkan itu. Ya kalau seluruhnya menghabiskan anggaran Rp200 juta. Itu akan kita ikhtiarkan untuk mendukung keberlanjutan tradisi leluhur Sasak,” Kata Ruslan sembari meminta Sekretaris Tim , Amrullah untuk segera membuat perencanaan dan design penataan lingkungan situs embung puntik dengan tetap mengedepankan Arsitektur khas Sasak.
Direktur M16 Bambang Mei Finarwanto, mengatakan penelusuran jejak sejarah situs Embung Puntik bagian dari strategi Tim Ekspedisi Mistis untuk mengurai dan membuka tabir sejarah leluhur Lombok agar bisa diurai benang merah ketokohan dan kelebihan ilmu dalam yang dimiliki.