Kisah Makam Embung Puntik, Peziarah Harus Keliling 9 Kali

Denek Mas Suryadi Ningrat selain menyebarkan Islam, juga menciptakan sebuah lontar bernama Indarjaye. Lontar tersebut berguna jika ada anak kecil yang telat berbicara melewati umurnya, maka lontar tersebut akan dibacakan. Dengan izin Allah SWT, anak tersebut akan lancar berbicara.”Banyak anak yang terlambat bicara, begitu dibacakan lontar Indarjaye akan lancar,” katanya.

Pada area makam juga terdapat sebuah sumur atau dalam bahasa Sasak disebut Lingkok Mas. Konon air di sana berkhasiat menyembuhkan penyakit. Juru kunci makam, Amaq Wahid mengatakan pernah suatu hari ada orang dari Sumbawa datang dalam kondisi kaki bengkak. Saat dimandikan di Lingkok Mas, ajaibnya perlahan-lahan orang tersebut sembuh. “Banyak khasiat air Lingkok Mas untuk menyembuhkan penyakit. Bahkan orang dari luar Lombok datang ke sini,” ujarnya.

Amaq Wahid menjadi juru kunci makam sejak tahun 1993. Banyak fenomena supranatural dialami sejak menjaga makam. Dia pernah didatangi oleh sosok Denek Mas Suryadiningrat. Bahkan dia merincikan ciri-ciri fisiknya. “Bentuk orangnya tinggi, gagah tapi badannya kurus. Dia memakai sorban putih,” katanya.

Konon ada peninggalan Denek Mas Suryadiningrat dalam bentuk pusaka yang masih disimpan hingga kini. Saat Tim Ekspedisi Mistis PDIP NTB dan Mi6 turun ke lokasi, diperlihatkan sebuah pusaka terbungkus kain putih dan dililit tali.

Loading

5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
Lihat semua komentar