Penegasan yang sama disampaikan Kades Pejanggik, Ahmad Nursiah. Dia memberi contoh, bagaimana Hari Raya Kurban menjadi hari yang dinanti-nantikan para peternak kambing, karena pada saat itu, harga ternak kambing akan naik tinggi. Namun, dengan datangnya serbuan kambing dari luar daerah, alih-alih mendapat untung, yang terjadi malah buntung.
“Karena itu, kami mohon solusi pemerintah daerah untuk mengatasi masalah ini,” tandasnya.
Dia menuturkan, desa Pejanggik adalah desa yang masyarakatnya banyak menggantungkan diri pada sektor peternakan. Sebab lahan pertanian di desa Pejanggik saat ini, 70 persen di antaranya merupakan lahan sawah tadah hujan yang hanya dapat ditanami satu kali dalam setahun.
Terkait permintaan para peternak ini, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Lombok Tengah, Taufiqurrahman Ponate menegaskan, bahwa para peternak tidak perlu khawatir lagi untuk beternak kambing. Pemerintah daerah, kata dia, sudah menerbitkan regulasi yang melarang ternak kambing dari luar masuk ke Lombok Tengah.
“Kecuali untuk kepentingan peningkatan ras. Selebihnya tidak boleh masuk,” katanya.
Dia menekankan, langkah tersebut diambil karena sesungguhnya sektor pertanian dan peternakan adalah urat nadi pembangunan di Lombok Tengah. Sumbangsih dari sektor ini di Lombok Tengah bisa mencapai 29-32 persen.
Khusus untuk membantu para peternak kambing, pihaknyapun siap all out membantu. UPT Peternakan yang membidangi masalah kesehatan hewan telah ditunjuk secara langsung oleh Bupati Loteng untuk membantu para peternak apabila ada masalah terkait kesehatan hewan. Masalah tersebut umumnya terjadi pada awal musim penghujan, dimana ternak kambing biasanya kena cacingan, sehingga membutuhkan penanganan secara cepat dan memadai.
Selain itu, dari sisi biosecurity, pihaknya juga akan menyiapkan disinfektan sehingga menjadikan kandang-kandang kambing peternak bisa lebih sehat, sehingga ternak juga mengalami pertumbuhan yang pesat.
2. Mewujudkan DAM Mujur
Disisi lain, dalam kesempatan peresmian KUBE tersebut, HBK juga menuturkan kepada seluruh masyarakat yang hadir, bahwa dirinya bersama Bupati Lombok Tengah saat ini, tengah melakukan seluruh ikhtiar untuk mewujudkan pembangunan DAM Mujur.
Dam Mujur, kata HBK, adalah proyek yang sudah sekian puluh tahun tidur dan hanya disetiap hajatan pemilu lima tahunan, acap menjadi komoditas politik untuk meraih jabatan. Akibatnya, saat dirinya serius turun langsung memperjuangkan DAM Mujur ini, ikut pula dituduh menunggangi dan mengharap insentif elektoral dari isu DAM Mujur ini.
“Saya tegaskan, bahwa saya hanya ingin memanfaatkan masa jabatan saya sebagai anggota DPR RI ini dengan membangun dan meninggalkan warisan yang baik untuk masyarakat yang saya wakili.
Salah satunya yaitu dengan mewujudkan pembangunan DAM Mujur ini,” tandas HBK.