“Budaya kita sangat terkenal, namun sayang kita hanya mengenal permukaannya saja. Sementara isi dari sejarah itu sendiri tidak kita kenal. Itu karena kurangnya literasi kita tentang sejarah Lombok,” ujarnya.
Bahkan hingga kini pun posisi Kerajaan Pejanggik dan Kerajaan Selaparang masih menjadi perdebatan. Karena minimnya literasi dan belum ada ekskavasi sisa-sisa arkeologis di tanah Lombok.
Ketua DPC PDIP Lombok Tengah, Suhaimi, mengatakan sangat penting bagi generasi untuk mengetahui sejarah, kisah maupun perjalanan hidup para leluhur.
“Segala sisi perilaku dan segi perjalanan kehidupan para leluhur adalah kekayaan khazanah bagi generasi penerus bangsa. Sisi mistis hanya satu sisi dari sekian banyak segi yang bisa dipelajari,” katanya.
Dia berharap dari ekspedisi mistis yang digelar untuk menelusuri sejarah Lombok, dapat berguna dan berkontribusi bagi masyarakat NTB.
“Ekspedisi ini juga menunjukan, betapa miskinnya kita akan sejarah leluhur. Sekecil apapun ekspedisi ini, semoga bermanfaat dan menjadi kontribusi positif bagi masyarakat Lombok,” ujarnya.
Dia tidak ingin, leluhur Lombok yang tersohor pada zamannya akan menjadi redup karena tidak ada bukti yang dapat diceritakan kepada generasi akan datang. Sehingga penting memperkenalkan literasi tentang kebudayaan maupun sejarah Lombok.
“Sejarah dan cerita seseorang menjadi besar atau kecil, adalah karena ditulis dan diceritakan. Jangan sampai orang orang besar yang memang besar dalam sejarah sesungguhnya, terkubur, hanya karena tidak ditulis dan diceritakan,” pesannya.
(red)