“Saksi yang melihat pertama kali, adalah saudara HR dan dua orang perempuan yang merupakan tetangga korban. Sedangkan saksi yang pertama kali memegang dan memotong tali ada lima orang warga,” beber Adib.
Hal itu diketahui berdasarkan keterangan saksi-saksi dalam proses pemeriksaan sebagai bagian dari pengembangan kasus terkait.
Saksi pertama, mengaku, sempat menyapa korban pada pukul 06.00 Wita sebelum ditemukan meninggal, dengan menanyakan apakah korban tidak sekolah hari ini. Dan korban menjawab tidak.
Selanjutnya Pukul 08.00 Wita saksi berikutnya, menyatakan bahwa masih melihat korban di depan rumahnya sedang bermain. Diperkuat saksi lainnya, bahwa korban dalam kesehariannya memang sering bercanda dengan teman-temannya.
Sementara itu HR, saat masih diperiksa sebagai saksi kali, mengaku,
sekitar Pukul 10.30 Wita, hendak mencari korban untuk disuruh makan siang. Namun tidak ditemukan. Dan pada akhirnya HR memeriksa kolong rumah dan menemukan korban sudah dalam keadaan meninggal gantung diri.
Saat itu HR sampai teriak histeris dan membuat kaget dua tetangga perempuan mereka yang langsung mendatangi TKP. “Dua orang tetangganya ikut teriak histeris melihat keadaan korban,”ujar Adib.
Teriakan dari ketiganya ini, sontak mengundang lima warga lainnya menuju TKP dan setibanya, kelima warga ini langsung bermaksud memberi pertolongan pertama karena menurut mereka korban masih bisa terselamatkan.
Usai memotong tali yang melilit leher korban, pihak keluarga dan warga sekitar melarikan korban ke Puskesmas Palibelo. Sayangnya, korban dinyatakan telah meninggal dunia.