Selang 3 menit setelah inbox, terlapor kembali beraksi menggunakan akun Facebook. Bentuknya, mengunggah foto pelapor dengan suaminya yakni H. Kako dengan disertai kalimat yang mengarah pada dugaan penghinaan.
Pemilik akun Facebook Mira Miranti menulis status beraroma penghinaan dengan menggunakan bahasa Bima (Mbojo).
“Ma ake wali ma ne, e ndadi pelakor,na ne, e eda angi labo rahi nahu ku, wati ntau na kere bata kacoa ne, e eda angi labo, kere wuru mpa ma wara, wati wara pi ndi mbei na nggomi.Â
Bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesi bermakna ” ini lagi yang mau jadi pelakor, mau ketemu sama suami saya, tidak punya bulu (kere), jadi batal mau ketemu, bulu kemaluannya saja yang ada, nggak ada uang buat kasih kamu”.