Ditambahkannya, siapapun bisa duduk enak di kursi panas dan empuk setelah terpilih tapi ingat bahwa keberadaan yang dipilih adalah suara rakyat bukan maka Tugas, Pokok dan Fungsi (Tupoksi) harus di kedepankan agar masyarakat bisa menikmati dari keberadaanmu selama di kursi tersebut.
“Apa menunggu laknat dari Sang Pencipta baru kita sadar akan apa Tupoksi kita selama ini dan apakah sudah tidak ada pikiran untuk mengurus rakyatmu,” Pungkasnya.