Motor Terduga Pelaku Dibakar Warga, Buntut Maraknya Kasus Pencurian Ternak di Bima

Kabupaten Bima, Berita NTB–Buntut dari keresahan masyarakat akibat maraknya kasus pencurian ternak, satu unit motor pelaku dibakar warga di Bima, Nusa Tenggara Barat ( NTB), pada Rabu,(24/02/2021) dini hari.
 Kepala Desa Poja,       Robi Darwis,SE 
Kejadian ini terjadi di Desa Poja, Kecamatan Sape, Kabupaten Bima Sekitar Pukul 01.30 wita. Kronologis berawal dari informasi hilangnya ternak kambing milik warga setempat yang dibawa oleh dua orang pelaku dengan menggunakan sepeda motor. 
Sontak warga Desa Poja langsung keluar memblokir jalan raya lintas Wera-Sape. Melihat ramai warga, dua orang terduga pelaku yang menggunakan sepeda motor langsung kabur ke atas pegunungan setelah melepas kambing dan meninggalkan kendaraannya. 
“Warga sempat mengejar pelaku, namun tak mendapatkan jejaknya. Akhirnya warga melampiaskan dengan membakar kendaraan yang ditinggalkan di pinggir jalan,”kata Kepala Desa Poja, Robi Darwis, saat diwawancarai dikediamannya pada Rabu Sore. 
Menurut Robi, kejadian pembakaran itu merupakan sontak reaksi warga setelah sekian tahun terjadi pencurian ternak sapi dan kambing tanpa adanya antisipasi pihak aparat penegak hukum. 
Diakuinya, kantor Pos Polisi (Kapospol) yang ada di Desa Lamere, salah satu desa di ujung utara Sape, hingga kini terlihat tak berpenghuni layaknya kandang. Hal itu membuat para pelaku leluasa beraksi terlebih di tengah malam yang begitu sepi.  
“Empat desa di ujung utara Kecamatan Sape yakni Desa Kowo, Buncu, Lamere, dan Desa Poja, menjadi sasaran para pelaku pencurian. Untuk itu, kami meminta agar pihak Kepolisian dapat mengisi Kapospol yang ada di Lamere, guna mengantisipasi maraknya kasus pencurian,”Harapnya Kades Poja. 
Ditegaskannya, jika terjadi kembali kasus pencurian yang sama, sebagai Kepala Desa yang menaungi seluruh warganya, Robi tak mengakui lagi keberadaan Polsek Sape dan Pos Brimob yang baru baru ini dibangun. 
Sebab, saat ini warga pun sudah tak berani melintas jalan Sape-Wera jika sudah malam hari karena khawatir dicurigai sebagai pelaku pencurian ternak. 
“Jika sudah diteriakin maling, pasti warga lain tak segan bermain hakim sendiri. Padahal belum tentu yang diteriakin adalah pelakunya. Tapi itulah kenyataannya akibat minimnya perhatian dari Aparat Penegak Hukum,”terangnya.
Lanjut Robi, wilayah utara Sape merupakan daerah lintasan perbukitan sehingga memberikan peluang pelaku untuk selalu beraksi, terlebih kurangnya pengamanan dan patroli keliling dari pihak kepolisian. 
“Bila perlu diujung Desa Poja harus dibangun lagi Pos Polisi untuk menjaga semua itu. Karena, Desa Poja merupakan desa perbatasan Kecamatan Sape dan Kecamatan Wera,”Imbuhnya. 

Kapolsek Sape, AKP Quraisin, saat ditemui di Ruangan Kerja

Sementara itu, terkait pembakaran sepeda motor milik terduga pelaku diakui pula oleh Kapolsek Sape, AKP Quraisin, saat ditemui di ruangannya Rabu,(24/02/2021) Sore.
Sepeda motor jenis Beat warna putih telah dibakar oleh warga setelah mengetahui terduga pelaku kabur dari atas pegunungan. 
“Motor terduga pelaku dibakar massal di lapangan desa poja. Namun hingga kini, Polsek Sape belum menerima laporan resmi dari kejadian itu. Babinkantibmas desa setempat pun, sedang berada di wilayah Kota Bima, sehingga agak kesulitan untuk mendapat data resmi,” jelas Kapolsek.
Dikatakannya, bahwa Polsek Sape memang ada kekurangan personil sehingga sulit untuk dialihkan ke Kapospol Desa Lamere. Sementara tiga personil yang selama ini ditempatkan di Kapospol, telah pensiun dan belum ada penggantinya. 
“Saya telah mengirim nota dinas ke Mapolres Bima Kota agar segera menambah personil ke Polsek Sape dan personil yang menggantikan tiga orang yang berjaga di Kapospol di Desa Lamere, namun sampai saat ini belum juga di respon,”tuturnya. 
Dibenarkannya pula, wilayah Sape utara sejak dahulu marak terjadi kasus pencurian ternak sapi dan kambing.  Bahkan Polsek Sape telah berhasil mengungkap sejumlah pelaku dan dijebloskan mereka ke penjara. 
Baru baru ini, Sektor Sape pernah menyita barang bukti 4 ekor sapi dan 8 ekor kambing dari tangan pelaku. 
“Wilayah Sape utara pernah aman hanya tiga bulan saja, saat ada kesepakatan empat desa bersama Kepolisian, TNI dan Brimob, untuk bekerjasama mengadakan ronda malam. Namun setelah ada personil polisi yang pensiun di Kapospol, sudah tidak ada lagi pengamanan seperti dulu. Untuk itu diharapkan, agar Kapolres Bima Kota segera mengeluarkan surat perintah agar personil sape ditambahkan,”pungkasnya
Dari informasi yang dihimpun media ini, maraknya kasus pencurian ternak di wilayah Sape Utara disebabkan adanya unsur lain yang menjadi penyebabnya. Diketahui, wilayah utara sape, merupakan pusat masuknya narkoba melalui jalur transportasi laut dan darat, sehingga sebagian negerasi telah rusak akibat terpengaruh barang haram tersebut.(RED)

Loading

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
Lihat semua komentar